Don't be mistaken, I salute these kinda people. They have amazing brain beyond normal. Sometimes if we discuss something with them, we'll think their thoughts over, and we'll say.. "Oh iya ya..bener juga.." pemikiran-pemikiran mereka yang memang tidak pernah sama sekali terpikirkan sama kita jadi bikin kita ngangguk-ngangguk setuju. I'll say, that's the power of the mind. Disitulah kekuatan pikiran. Kalau kita sering ngedenger pemikiran itu, ya lama-lama kita juga jadi semacam terdoktrin karena pemikiran-pemikiran jenius itu.
Tidak ada yang salah dengan hal ini. What's wrong is that those thoughts which lead to a dangerous path, pemikiran yang jauh tentang hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan. Tuhan itu tidak bisa dipertanyakan keberadaanNya. Semua agama percaya akan keberadaan Tuhan mereka, makanya mereka beribadah. Tapi, ketika orang-orang yang berpikiran jauh ini, mulai mempertanyakan aturan-aturan yang dibuat oleh Tuhan, dan mulai menjelaskan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dibahas lagi dengan logika mereka, akhirnya akan berakhir perpecahan. Inilah kenapa, a Genius Mind has to be accompanied with a Great Faith.
Orang-orang-nya sebetulnya tidak salah, mereka hanya mengungkapkan apa yang mereka pikirkan. Akan salah ketika mereka memaksakan pemikiran-pemikiran "jauh" mereka itu ke orang-orang disekitarnya, dan meminta mereka untuk percaya dengan apa yang mereka katakan. That's when it gets all wrong. Orang akan anggap kamu sesat, padahal kamu punya dasar tersendiri kenapa kamu berpikiran seperti itu. Dan orang-orang yang mengganggap kamu sesat pun memiliki dasar tersendiri mengapa mereka mengatakan hal itu.
Berpikirlah sejauh mungkin, explore semua yang ada di bumi, tapi jangan sampai kebablasan yang akhirnya bisa menuai buruk sangka orang-orang disekitar. Tidak semua orang akan menerima pemikiran-pemikiran kita, begitu juga kita yang tidak akan selalu menerima pemikiran orang. Baiknya, ungkapkan yang ingin diungkapkan dan jangan paksa orang untuk mau menerima pemikiran kita.
Ketika kita ingin bisa bertoleransi dengan umat beragama yang lain, maka belajarlah untuk bertoleransi dengan umat di dalam agamamu sendiri. Ketika kita sudah bisa belajar bertoleransi dengan sesama, maka kita pun akan sangat bisa bertoleransi dengan umat beragama lain. Ketika kita tidak ingin saling menjelekkan antar umat beragama, maka janganlah saling menjelekkan saudara seiman.
Wallahu'alam... :))
Peace and Love,
X.O.X.O. Chirpy Girl.
No comments:
Post a Comment